01 Juni 2013

Don't Be Affraid - Mazmur 121 : 4

“Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” Seberapa jauh ketakutan bisa menghantui kita dan membuat kita tidak nyaman dan terganggu? Rasa takut bisa membuat kita tidak bisa berpikir, gampang emosi, sulit tidur hingga merusak kesehatan. Rasa takut pun bisa menjauhkan kita dari Tuhan, membuat jarak yang merentang semakin panjang sampai-sampai kita tidak lagi bisa mendengar suara Tuhan atau merasakan kehadiranNya dalam hidup kita. Seperti itulah perasaan takut, cemas atau kuatir yang terus dibiarkan merongrong perasaan kita. Memang benar, ada saat dimana rasa takut itu bisa muncul ketika kita menghadapi sebuah atau beberapa masalah, atau ketika menghadapi situasi tak pasti. Solusi tidak terlihat, sementara kita harus terus berhadapan dengan masalah tersebut dari detik ke detik. Beberapa tokoh besar Alkitab pernah mengalami hal seperti ini dalam pergumulan mereka masing-masing. Ayub pernah mengalami kepahitan terhadap Tuhan (Ayub 22:23). Daud meratap ketika ia berada dalam pergumulan. (Mazmur 10:1). Begitu sulitnya dunia yang kita jalani hari ini mengakibatkan banyak orang mulai kehilangan arah dan goyah imannya. Apakah benar Allah tidak sanggup mengangkat anak-anakNya keluar dari kesulitan? Tentu saja Tuhan sanggup. Tidak ada hal yang mustahil bagi Dia (Mazmur 121:4). Tuhan tetap ada mengawasi dan melindungi kita. Dia rindu untuk terus memberkati kita, bahkan menjanjikan posisi sebagai ahli waris KerajaanNya kepada semua orang yang mengasihiNya. Ketika hari-hari yang sulit ini tidak lagi bisa cukup disikapi dengan hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri atau orang lain, inilah saat yang tepat bagi kita untuk menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidaklah mampu berbuat apa-apa. Di sinilah kita harus menyadari bahwa kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan, Raja dari Kerajaan yang tidak tergoncangkan. Membiarkan rasa takut terus tumbuh dalam hidup kita tidak akan pernah membawa manfaat apapun. Justru itu akan semakin memperbesar jarak antara kita dengan Bapa yang baik dan setia, dan itu akan membuat segalanya justru bertambah runyam. Karena itu kita harus mengatasi rasa takut kita dengan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita harus senantiasa berseru kepada Tuhan dan harus senantiasa membangun hubungan yang semakin intim lagi dengan Tuhan. Kita selanjutnya bisa melihat apa yang terjadi pada saat Yesus ada di dalam perahu bersama murid-muridNya ditengah badai dalam Matius 8:23-27. Apakah itu berarti bahwa Tuhan tertidur dan lengah? Tentu saja tidak. Yesus tidak berkata, “maaf, Saya ketiduran..” atau “maaf saya lengah”, tapi Yesus malah menegur murid-muridNya. “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.” (ay 26). Perhatikan bahwa situasi seperti apapun bukanlah menjadi masalah sulit bagi Tuhan. Tuhan justru menantikan reaksi dari kita untuk membangun sebuah hubungan yang didasari rasa percaya yang kokoh dan terus menjalin komunikasi yang baik dengan Dia. Yeremia 17:5, itulah yang terjadi apabila kita terus mengandalkan kekuatan sendiri sedang hati kita semakin menjauh dari Tuhan. Di saat seperti inilah kita harus mulai belajar untuk mengandalkan Tuhan lebih dari apapun juga. Masalah seperti apapun boleh datang, namun percayalah Tuhan sanggup melepaskan kita dari jeratan badai seganas apapun. Karenanya kalahkan rasa takut dengan iman kita, berpeganglah kepada Tuhan, Sang Penjaga Israel. Tuhan tidak pernah lengah menjaga anak-anakNya yang selalu mengasihi Dia dengan setia dan dengan iman yang teguh. Amin !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selengkapnya di http://triwied77.blogspot.com Cara Membuat Menu Horizontal Pada Blogspot Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial